TIMES TRENGGALEK, MOJOKERTO – Ultah ke-3 Alas Veenuz Trawas dirayakan dengan spesial yakni melalui penanaman 1.000 pohon di Kabupaten Mojokerto.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menyebut bahwa ini adalah bagian dari investasi masa depan. Dia menilai pentingnya gerakan pelestarian lingkungan berbasis partisipasi masyarakat sebagai investasi jangka panjang.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara ulang tahun ke-3 Alas Veenuz Trawas yang dirayakan dengan penanaman 1.000 bibit pohon.
"Jadi penanaman pohon yang kita lakukan pada pagi hari ini, sejatinya adalah investasi ekologis jangka panjang yang akan diwariskan kepada generasi yang mendatang, generasi penerus kita," ujar Bupati Mojokerto, Minggu (25/5/2025).
Menurutnya, gerakan ekologis seperti ini sangat strategis jika dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak. Ia mendorong lebih banyak desa wisata atau kawasan konservasi di Mojokerto untuk meniru model pengelolaan Alas Veenuz Trawas yang dinilai sukses menyatukan ekowisata dan pemberdayaan warga.
"Kami berharap investasi semacam ini tidak hanya bernilai ekonomis saja, tetapi juga memberikan manfaat terhadap alam kita dan lebih luar biasa lagi yang berinvestasi adalah seluruh dari masyarakat desa. Sehingga ini menambah peningkatan ekonomi bagi masyarakat desa, khususnya masyarakat Desa Sukosari," jelasnya.
"Sehingga hal ini diharapkan menjadi contoh nyata bagi kegiatan usaha lainnya, untuk terus bergerak dalam upaya pelestarian lingkungan," tambahnya.
Gus Bupati juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen yang terlibat dalam mendorong gerakan “sodakoh oksigen” di Kabupaten Mojokerto. Dari hal tersebut, Ia juga mengharapkan gerakan menanam terus dilakukan dan tidak berhenti di satu momentum saja.
"Semoga dengan ulang tahun yang ketiga ini alas Venus kedepan semakin jaya, usahanya semakin lancar, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa, serta kedepannya juga masih tetap merawat dan menjaga lingkungan hutan yang ada di sekitar Desa Sukosari," harapnya.
Selain itu dalam meningkatkan pariwisata di kawasan Trawas dan Pacet, Ia juga menyampaikan harapannya agar Pemprov Jatim memperhatikan kebutuhan infrastruktur kawasan wisata. Terutama akses jalan menuju lokasi wisata seperti air panas Pacet, yang kini semakin ramai pengunjung setiap akhir pekan.
"Nanti kita sampaikan ke Ibu Gubernur, Ning Lia juga harus menyampaikan dan Pak Kadis juga menyampaikan untuk melebarkan jalan di area Trawas dan Pacet, terutama yang menuju ke arah air panas, karena itu jalan milik provinsi," ujarnya.
Sekarang sudah semakin ramai, banyak pengunjungnya di Pacet, tetapi jalannya kurang lebar dan banyak perusahaan, sekolah, pesantren, dan juga menjadi satu-satunya arah ke wisata, baik wisata air panas, Ubalan, dan seterusnya," imbuh Gus Barra.
Dukung Gerakan Sedekah Oksigen
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi yang hadir mewakili Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya gerakan “Sedekah Oksigen”. Ia menyebut bahwa menanam pohon merupakan bentuk syukur atas oksigen yang selama ini kita hirup secara gratis.
"Kita bisa menghirup oksigen yang luar biasa secara gratis, akan tetapi ketika pada saat covid ternyata biaya untuk membeli oksigen perbulan sekitarnya 5 miliar. Oleh karena itu, ini acara yang luar biasa, kita syukuri," tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa penanaman pohon menjadi bagian dari misi besar Jawa Timur dalam memenuhi target pengurangan emisi karbon sesuai Paris Agreement. Jawa Timur ditarget mampu menyerap 140 juta ton CO₂ ekuivalen hingga 2030.
Dengan berlangsung acara ini diharap dapat menjadi langkah awal dalam membuat gerakan besar. Dari Trawas, semangat sodakoh oksigen digelorakan yang bukan hanya untuk Kabupaten Mojokerto, tetapi untuk bumi dan seluruh generasi yang akan datang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sedekah Oksigen, Pelaku Bisnis di Mojokerto Rayakan HUT Ketiga dengan Tanam 1000 Pohon
Pewarta | : Thaoqid Nur Hidayat |
Editor | : Ronny Wicaksono |