TIMES TRENGGALEK, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada menghadapi potensi cuaca buruk pada Minggu (16/11/2025). Lembaga tersebut memprediksi hujan intensitas sedang hingga lebat, lengkap dengan kilat dan angin kencang, dapat terjadi di berbagai kota besar di Indonesia.
Menurut prakiraan cuaca BMKG, beberapa wilayah di Sumatra seperti Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, dan Bandar Lampung berpeluang diguyur hujan ringan hingga sedang. Sementara Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang diprediksi mengalami hujan lebat yang disertai petir. Kondisi berawan tebal diperkirakan menyelimuti Aceh.
“Hujan lebat berpotensi muncul di Jakarta dan Bandung. Untuk Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, hujan diprakirakan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang,” kata Prakirawan BMKG, Diah, dalam keterangan resmi dari Jakarta.
Di Bali dan Lombok, BMKG mencatat kondisi berawan tebal, sedangkan kupang memiliki peluang hujan lebat disertai kilat.
Kondisi serupa juga terlihat di Kalimantan. Kota-kota seperti Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, Palangka Raya, dan Banjarmasin diperkirakan mengalami hujan ringan hingga sedang. Intensitas hujan yang hampir merata juga diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi, mencakup Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, hingga Kendari.
Sementara kawasan Indonesia Timur – mulai dari Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya hingga Merauke – juga berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Fase Peningkatan Curah Hujan
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa Indonesia kini tengah memasuki fase peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan. Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, sebagian besar wilayah tercatat mengalami kenaikan curah hujan yang cukup signifikan.
Ia juga menyinggung fenomena La Nina lemah yang saat ini berlangsung dan diperkirakan bertahan hingga Maret 2026. Meski tidak memberikan dampak besar terhadap tambahan curah hujan pada puncak musim hujan, kondisi basah tetap perlu diantisipasi.
“La Nina lemah diperkirakan berlangsung hingga awal tahun depan. Dampaknya mungkin tidak terlalu besar saat puncak musim hujan, tetapi potensi curah hujan tinggi tetap harus diwaspadai,” ujar Faisal.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah yang sering mengalami curah hujan tinggi dan rawan bencana. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BMKG: Sejumlah Kota Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |