TIMES TRENGGALEK, PACITAN – Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Pacitan (Cabdindik Pacitan) memaksimalkan partisipasi sekolah, guru, dan siswa dalam rangkaian Hari Jadi ke-80 Jawa Timur.

Berbagai kegiatan disiapkan, mulai lomba cerdas cermat, paduan suara, hingga bedah buku dan pameran karya.

Sebanyak 31 SMA/SMK negeri maupun swasta mengikuti lomba cerdas cermat yang digelar di SMAN 2 Pacitan, Jumat (26/9/2025).

Kasi SMK Cabdindik Pacitan, Suhendro, menyebut kegiatan ini digelar serentak di seluruh Jawa Timur. “Ini secara serentak diikuti dari 31 SMA/SMK baik negeri maupun swasta,” ujarnya.

Dari ajang tersebut, akan dipilih lima pemenang. Juara pertama akan mewakili Pacitan di tingkat eks-Karesidenan Madiun. 

“Nanti kita ambil lima kejuaraan 1–5, untuk juara 1 nanti mewakili tingkat wilayah eks Karesidenan Madiun. Nanti kalau juara 1, langsung ke tingkat provinsi,” papar Suhendro.

Ia menilai kegiatan ini menjadi momentum baru bagi siswa. “Ini menjadi pengalaman tersendiri dan berharga bagi para siswa, karena kali pertama,” katanya.

Tidak hanya cerdas cermat, pada 28 September nanti juga digelar lomba paduan suara dengan peserta yang sama. Suhendro menjelaskan teknis penilaiannya.

Menurutnya, setiap sekolah mengirim video paduan suara. Nantinya akan diambil lima juara terbaik, kemudian dipilih lagi secara luring untuk juara 1.

"Nanti akan mewakili kabupaten ke provinsi yang akan dilaksanakan 10 Oktober. Pada 12 Oktober akan dinyanyikan bersama di Grahadi sebanyak 38 kota kabupaten, per regu ada 25 orang atau sekitar 1.000 siswa. Semua sekolah secara Zoom, nanti akan dicatatkan rekor MURI,” bebernya.

Cabdindik Pacitan juga memfasilitasi kreativitas guru dan siswa lewat kegiatan literasi. Pada 3–5 Oktober akan digelar bedah buku karya guru, siswa, dan pengawas sekolah. 

“Nanti juga ada bedah buku yang menghadirkan guru dan siswa. Di waktu yang sama, Cabdindik Pacitan juga buka outlet pameran buku di Surabaya. InsyaAllah Kabupaten Pacitan siap mengikuti kegiatan itu dan siap mendukung kegiatan Pemprov Jatim,” jelasnya.

Partisipasi sekolah negeri disebut cukup solid. “Kami mendorong semua sekolah mengikuti lomba cerdas cermat ini. Dari 22 sekolah negeri, 100 persen mengikuti,” tegas Suhendro.

Dorongan serupa juga diberikan kepada para guru. “Pameran buku nanti juga kami dorong. Bahkan sejak beberapa bulan lalu, seluruh guru kami dorong untuk menulis buku sehingga nanti bisa dipamerkan. Semua kami dorong,” ungkapnya.

Meski target satu guru satu buku belum sepenuhnya tercapai, Suhendro tetap berkomitmen.

“Sebenarnya targetnya setiap guru satu buku, namun pada kenyataannya kami belum bisa karena ada beberapa kendala, mulai waktu, keseriusan belum fokus. Tapi dengan adanya momen ini kami dorong secara berkelanjutan agar nanti para guru punya satu karya minimal satu tahun satu buku,” katanya.

Menurutnya, rangkaian kegiatan tersebut menjadi cara untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Pacitan. “Agar kreativitas dan kemampuan guru juga meningkat,” pungkas Suhendro. (*)